Rumah Cahaya Asma Amanina, 23 Agustus 2013…
Saat ujian tahfidz Qur’an juz 30…
“Lailatul qodri khoirummin alfisart…” … Ucapku terhenti… Mata
dengan sendirinya mengatup… Kening berkerut… berusaha keras mengingat hafalanku
yang terpotong di awal… Ya Allaah bantu hamba dengan ingatan itu… Aku
mengulangi ayat yang sama, dengan meraba-raba ayat-ayat apa berikutnya… “Lailatul qodri khoirummin alfisart…”
Yaa Rabb masih sulit aku mengingatnya… Aku ingin berusaha menyelesaikan QS.
Al-Qard ini… Tapi tak bisa, aku sampaikan dalam forum aku lupa… Cukup sudah,
tantangan soal awal tidak mampu aku selesaikan…
Hanya tertunduk, tertunduk malu…
Malu pada majelis ini… Surat yang pendek dan sering dibaca saat bulan suci Ramadhan
yang belum genap satu bulan kemarin, sudah terlupa… Aku malu pada mereka… Pada
temen-temen, umi, para pemandu, ‘ammah-‘ammah sholihah… Kembali mengoreksi
niat, jadi niatku apa? Biar hafalan qur’anku semakin kuat dan bagus atau
membangun image di depan mereka? Hanya itukah? Ingin mendapat pujian, dan ingin
terhindar dari pandangan miring? Seperti janji Rasulullah seorang akan mendapat
apa yang diniatkannya…
Yuk perbaiki niat kita dalam
beramal yaumi…. Mulai dari sholat, tilawahnya, hafalannya, dan lain-lain, cukup
karena Allaah sajalah… Hanya dengan niat yang luruslah hati menjadi tenang,
syukur berjalan…
Satu hal, sudahkah kita merasakan kelezatan beribadah kepadaNya? Jika hari ini sholat dhuha kita tertinggal, adakah yang merasa seperti ada yang kurang? atau biasa saja? Jika hari ini tilawah tidak tercapai targetan (one day one juz misalnya) kita merasa biasa saja?… Bisa jadi kita kehilangan ‘kelezatan beribadah’… Biasakan, istiqomah, rasakan kelezatannya, dan berdakwahlah… itu!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar