“...Berikan aku waktu
untuk sekedar menghela nafas, menghirup udara dan menghela kembali... berikan aku waktu untuk diam
sejenak, agar angin mengintari wajahku, memberikan sejuknya.... berikan aku
waktu untuk merasakan sesuatu..... hingga kini aku mengadu...........
Pernah terbayang akan
diriku yang kini dan yang lalu....
Sekejap mengerdip dan
membayangkan siapa kini aku....
Menjadi diriku.....Berani
bermimpi, mandiri.....berdiri dan berlari, lari dan lari.....
Ini berkat ‘tangan’
itu.....
Namun rasanya
berbalik,
Jika tersadarkan pun
tak mampu, bagaimana memaknai langkah untuk misi hidup....
Jika bertanya dengan
hati kecil pun tak bisa, bagaimana menjawab visi dan tantangan....
Jika berdiri dikaki
ku sendiri pun ragu, bagaimana mantap untuk berlari mengejar misi dan mimpi...
Tapi...mengingat
pesan mu, nasehat-nasehat itu, adalah
energi luar biasa....
Kini jelas aku
berdiri... berdiri diatas dua kaki sendiri...
Berdiri....namun
sejatinya terjatuh.....
Bergegas....namun sejatinya
tiada gerak....
Melangkah.... namun
sejatinya diam....
Berlari....namun
sejatinya tertatih....
Namun, uluran tangan
mu mengubah segalanya....
Gapaian tangan mu selalu ada...
Saat semua orang
seolah tak mendengar apa kata ku....
Saat mereka seolah
tutup telinga saat aku bicara...
Saat mereka
mencibirkan senyum entah apa maksudnya....
Saat aku mereka
tinggalkan sendiri....
Saat pendapat dan
buah fikirku mereka acuhkan.....
Hati ini sakit.....
teramat sakit........
Tapi........Tapi kau
hadir... memberikan perhatianmu agar aku merasa masih ada telinga yang setia
stantby mendengar keluh ku..... masih ada kata-kata yang mampu memberi solusi
dan pereda hati.... masih ada kasih......
Saat masalah
berdatangan.... saat pahit hati begitu menyakitkan....
Usia semakin dewasa
tapi tak kunjung cerdas menata hati..... lagi-lagi dirundung perasaan kacau tak
tentu....masalah terasa melindas tubuh... menyayat hati.... membuyarkan susunan
rangka kepala dan otak ku..... berlebihan, tapi begitulah.... Tangis tak
tertahankan.... derai tak terhindarkan.....dimana manajemen hati ?
Tapi.....
Tapi kau hadir....
memberikan tanganmu, untuk menghapus dengan lembut derai-derai itu....
Saat kaki, tangan,
hati dan pikiran.... lelah mengerjar mimpi-mimpi.... saat sudah hampir
merebahkan diri padahal sedang berlari... saat ucap tak sanggup akan tantangan yang
betubi-tubi.... tantangan demi mimpi itu....
Tapi kau hadir.... menghapus
peluh itu... menghadirkan sejuta bara semangat......bersama orang-orang
tercinta... mencintai ku.... lebih-lebih dari dirimu... limpahan kasih tulus....kau
sungguh segalanya.....
Kau sungguh segala
nya IBU........
Kau sungguh
segalanya......
Maafkan jika banyak
kekecewaan dari diri ini terhadap mu...
Jika orang menyebut
hari ini HARI IBU....
Tapi bagi ku SETIAP
HARI ADALAH HARI UNTUK MU.......
IBU, MISS
YOU.........”
-Anak mu yang jauh-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar