Pondok Pesantren Mahasiswi (PPMi) Asma Amanina

           

           Sebuah pesantren mahasiswi yang memfasilitasi para santri untuk dapat belajar berbagi ilmu agama, mensholihahkan diri dan mensholihkan sosial, menebar kebaikan, menyiapkan para da’iah harokiah dan sholihah… Sistemnya adalah seperti Kos dan kuliah sistem semester, dengan masa inap selama dua tahun… Yang membedakan adalah, setiap pagi dan malam diadakan kuliah atau kelas. Berbagai materi kelas yang ada, seperti bahasa Arab, tafsir hadist, keakhwatan, materi tarbiyah, fiqh sunnah, dll… Juga diampu oleh beberapa ustad dan ustadzah, seperti Ustad Deden sebagai pengasuh Asma sendiri, lalu Umi Isma yang juga pengasuh, Ustad Sholihun, Ustad Talqis, Umi Widi, dsb… Kelas pagi pukul 05.00 sampai dengan pukul 06.00 WIB, dan Kelas malam adalah ba’da isya’ yaitu pukul 20.00- 21.00 WIB… sedangkan pagi hingga petang adalah waktu bebas para santri menebarkan ilmunya dan menggali ilmu lainnya di kampus masing-masing… Tentu juga terdapat ujian akhir setiap semester atas ilmu-ilmu yang didapat selama di Asma…

Untuk hafalan Qur’an? Asma Amanina juga memfasilitasi halaqah Qur’an yaitu ba’da sholat magrib… Karena itulah, jam malam Asma Amanina adalah waktu magrib, selebih dari jam malam tersebut jika masih bergentayangan di luar Asma wajib melakukan perizinan kepada musyrifah (pemandu) masing-masing. Satu pemandu biasanya untuk 6 sampai tujuh santri. Inilah juga kelompok halaqah qur’an tersebut...

Jumlah kamar di PPMi ini ada dua puluh empat kamar… empat kamar untuk para pemandu, dengan jumlah delapan pemandu… Lalu dua puluh kamar untuk empat puluh santri dari berbagai universitas di Yogyakarta, seperti UNY, UGM, UPN, YKPN, AMIKOM, UII, UIN, dsb… Satu kamar untuk dua santri, yang merupakan keputusan para pemandu pasangan kamar masing-masing… Rolling kamar juga dilakukan per semesternya…

Asma Amanina juga memfasilitasi para santri untuk belajar Tahsin (Belajar membaca Qur’an dengan tajwid yang benar), yaitu dengan metode Qiro’ati atau metode Ummi… Kegiatan tambahan untuk mempererat ukhuwah kekeluargaan juga sering diadakan, seperti lomba masak, kelas tematik, I’tikaf bersama seperti Ramadhan ini, riyadhoh bersama, buka puasa bersama, rihlah, dsb…

Untuk makan sehari-hari? Asma Amanina saat ini membentuk tiga kelompok masak. Yang didalamnya juga para pemandu terlibat. Tidak wajib, hanya bagi yang mau bergabung… Makan dua kali sehari, pagi dan malam. Masing-masing waktu ditugaskan kepada satu orang… Yang tidak bisa masak? Bisa belajar bersama… Yang tidak ingin ikut kelompok masak juga bisa…

Apalagi? Eh di Asma juga ada wireless… Cukup membeli voucher internet senilai sepuluh ribu rupiah, kita sudah bisa puas berselancar di dunia maya selama sebelas jam, kapan saja, asalkan masih berada di rumah cahaya Asma Amanina…

Kebersihan? Sudah di atur setiap hari selalu ada yang piket Asma dengan pembagian tugas tertentu, atau piket blok… Karena koridor Asma ini terdiri dari blok yang diberi nama dengan nama-nama tempat di Madinah, yaitu Mudzalifah, Raudoh, dan Multazam… Yang tidak piket? Atau yang tidak mengganti tiket? Tentu saja ada iqobnya… :D

Izin menginap di luar? Tinggal bawa kartu kuning, yaitu kartu izin, untuk diserahkan ke Umi Isma, menjelaskan maksud bermalam di luar, jika diizinkan Umi akan membubuhkan tanda tangan di kartu tersebut, dan tidak lupa juga izin pemandu… Di Asma selalu di biasakan untuk izin setiap pulang telat atau bermalam di luar, ‘izin’ bukan sekedar pemberitahuan…

Di sini begitu diajarkan tentang kedisiplinan… Waktu sholat, waktu masuk kelas, waktu untuk halaqoh, selalu ditandai dengan bel… Bel satu kali untuk siap-siap untuk ke kelas kuliah dan waktu adzan untuk masuk waktu sholat… bel dua kali untuk sholat sunah jika untuk masuk waktu sholat… sedangkan bel tiga kali adalah untuk segera berada di tempat yang ditentukan… Terlambat? Iqob buang sampah, nata sandal, atau iqob lainnya…

Mari belajar bersama Asma Amanina…

 

Tegar hingga di puncak harapan…