Tentang runian baru. Bukan rumah
kos, bukan juga kontrakan. Ini hanya rumah titipan seorang ibu berbaik hati.
Menitipkan rumah untuk dirawat dan untuk kami saling membina. Sesekali juga
dipakai untuk kegiatan keagamaan anak-anak SDIT Salman, karna ibu adalah
pengurusnya. Ibu Sayrifudin, aku tak begitu mengenal beliau. Hanya pernah
berpapasan sekali saat beliau berkunjung mengadakan rapat di rumah untuk
kegiatan pesantren kilat anak-anak SDIT Salman saat bulan puasa nanti. Kata
mbak Lilis, Bu Syarifudin itu asal daerahanya sama denganku: Baturaja. Aku
menerawang, ternyata ada juga tokoh luar biasa asal kotaku, hehe :D
Hunian
baruku ini adalah bangunan rumah dua lantai. Lantai pertama ada ruang tamu
(yang saat ini multifungsi juga sebagai ruang sholat), ruang keluarga, ruang
kecil yang aku juga tidak tau buat apa, dua kamar mandi, satu dapur, satu
gudang, garasi mobil, dan empat kamar tidur. Tiga kamar tidur teman dan satu
kamar tidur tamu. Sedangkan dilantai atas ada tempat jemuran dan satu kamar tidur
dengan ukuran yang sangat luas, sekitar 5x4 meter. Nah, kamarku di lantai dua
ini, bersama seorang kakak perempuan mahasiswi UGM angkatan 2009, Lelia
namanya. Antara lapakku dan lapak kak Lelia itu tidak kami sekat, jadilah ruang
ini tetap terasa begitu lebar karena barang-barang kami hanya memakan ruangan setengahnya
saja.
Mbak Lilis,
seorang santri Asma Amanina angkatan 1. Beliaulah yang menjadi perantara aku
bisa tinggal disini. Saat beliau datang di wisudaku Asma angkatan 4, beliau
menawarkan ke beberapa santri untuk hunian rumah gratis tinggal bayar listrik
dan tak lupa pembinaan. Just it! 19 Juni
2014 aku angkut barang pindahan, dari PPMi Asma ke Perumanan Banteng Baru II
no.7 Jakal ini.
Rumah ini
begitu nyaman, siapa yang tidak kesaran dengan rumah yang cukup mewah, bersih
dan sejuk. Dari jendela kamarku, aku bisa melihat berbagai rumah mewah lainnya.
Perumahan ini memang kesemuanya adalah rumah warga yang sepertinya orang-orang
sibuk. Pagi, siang, sore, hingga malam lagi, tidak terlalu ramai dengan
aktifitas diluar rumah seperti kebanyakan perumahan area kampus.
Biarlah aku
mengukir cinta di hunian baru ini. Biarlah aku menebar cinta disini. Akan
banyak belajar, belajar menempatkan diri, belajar lebih mandiri dan lebih
dewasa lagi. Banyak belajar dari penghuni rumah yang terdiri dari 5 orang. Muna
( mahasiswi semester 4 akuntansi di STIE YKPN), mbak Rini (mahasiswi angkatan
2009 kimia UGM), mbak Syahidah (mahasiswi UIN yang sudah lulus dan kini sudah
bekerja yang aku belum tau kerjanya dimana), mbak Lillis (sudah lulus kuliah
dan kini bekerja di kantor Ziswaf jakal km.6,5), serta mbak Lelia (teman
sekamar, mahasiswi tingkat akhir yang sedang garap skripsi, UGM, teknik
pertanian). Biar robithoh yang selalu dibaca bersama pasca sholat subuh
berjama’ah menjadi pengikat dan penjaga hati-hati kita agar selalu terpaut dan
merasakan satu cinta dalam keluarga.
Semoga
kemewahan ini tidak melupakan ku akan Engkau… Terima kasih ya Rabb, atas nikmat
yang tiada kira ini. Kau mudahkan jalanku, semoga syukur nikmat pula balasku
padaMu… Alhamdulillah… Bismillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar