Aku cukup terkesima dengan
sebuah ormawa tetangga akan rentetan prestasi akademik dari para anggotanya…
Aku cukup terkesima dengan kinerja ormawa tetangga ujung sana akan tegas dalam
menegur pengurus tidak hadir rapat pengurus… Aku cukup terkesima dengan ormawa
tetangga tengah sana akan profesionalitas dalam kepanitiaan sebuah event besar
mereka… Aku cukup terkesima dengan ormawa samping pojokan itu dengan komitmen
para pengurus untuk berkarya mengajak khalayak banyak berbondong-bondong
mengikuti event mereka…
Tapi, aku lebih berbahagia
menjadi bagian sebuah ormawa yang selalu terus belajar untuk berprestasi… aku lebih berbahagia menjadi bagian sebuah
ormawa yang selalu terus belajar untuk terus profesional… Aku lebih berbahagia
menjadi bagian sebuah ormawa dengan karya pengurus yang selalu terus digali…
Aku lebih berbahagia menjadi bagian sebuah ormawa yang selalu menegur dengan
tegas namun mengutamakan hati dihadapan… Aku lebih berbahagia menjadi bagian
sebuah ormawa dengan komitmen pengurus yang mungkin kata mereka minim namun nyatanya
terus berusaha dibelajarkan… Aku lebih berbahagia menjadi bagian ormawa dengan
program-program yang fokus pada pembenahan umat bukan sekedar upgrade diri
sendiri… Aku lebih berbahagia menjadi bagian sebuah ormawa dengan program-program
yang kebermangaatannya tidak sekedar bermanfaat pada saat itu juga namun
mengalir seiring mereka yang terwarnai mengamalkannya… tentang program-program
yang juga akan menjadi catatan indah buku amal nanti… Aku lebih berbahagia
menjadi bagian sebuah ormawa dengan iringan malaikat yang selalu membersamai
insyaallah, karna rumah kami penuh dengan ayat-ayatNya, karna kami berhimpun
pun karna Nya… Aku lebih berbahagia menjadi bagian sebuah ormawa, yang sampai
kapanpun akan tetap menjadi keluarga atas nama Ukhuwah, hingga tiada rasa
sunggan, menolong dalam kebaikan sampai kapanpun…sampai dikumpulkan kembali di
SurgaNya nantipun, atas perjuangan bersama kami dalam mengajarkan umat untuk
kebaikan… aamiin…
Aku lebih berbahagia
karena anak-anakku di lembaga ini tampak lebih dewasa dalam memandang masalah
dan menjelani harinya dibanding mereka yang lain… Lebih ikhlas dalam memberi,
dalam senyum dan menolong saudaranya… Lebih bijak menghadapi heterogennya
orang-orang sekitar mereka… Mudah bangkit lagi dalam hal apapun karena
ketenangan hati yang selalu mereka bawa… Lebih bijak memanfaatkan waktu untuk
hal-hal manfaat bukan foya-foya… Aku lebih berbahagia, membelajarkan mereka
dengan berbagai problematika yang ada, hingga mereka tumbuh belajar banyak hal…
Yakin, esok engkau akan jadi sosok ibu dan bapak dari anak-anak kalian yang
bijak, penuh cinta dan iman, dengan orientasi pada Allah saja, hingga hidupmu
pun akan begitu bahagia…
Kemarin saat LPJ tengah
tahun lembaga ini, seorang bertanya: “Kenapa sih kajian Al-Fatih itu sedikit
pesertanya?!” Sayangnya, saya berada di kursi belakang sebagai ibu yang hanya
mengawasi tidak ikut maju perwakilan duduk di depan. Ingin menjawabnya…
“Sebelum saya menjawab pertanyaan Anda, saya boleh bertanya balik? Jika dalam
satu waktu yang bersamaan, ada Kajian Keilmuan tentang trik lolos LKTI dan
Kajian Keagamaan tentang media dan dakwah, Anda pilih yang mana? Jika
beranggapan bahwa Anda mungkin 80% akan memilih kajian keilmuan itu, bisa jadi,
ya tho… Yang mau berdakwah saja sudah ‘segelintir’ ini dari mahasiswa yang ada,
ditambah dengan PR mengajak orang-orang yang ogah-ogahan, kami dituntut untuk
merangkul mereka…. Itulah beratnya tugas Kami dibanding yang lain… Dakwah
dengan cover yang selalu dituntut dipercantik agar bisa diterima oleh umat yang
semakin terkikis iman dan pikirannya disadari atau tidak disadari mereka…
Kegiatan agama yang dianggap kuno, kegiatan agama yang dianggap ga zaman lagi,
kegiatan agama yang dianggap buat orang tua saja, kegiatan agama yang dianggap
buat yang sholih saja, kegiatan agama yang dianggap kegiatan aneh dan biasa
saja… Jika menuntut cover kajian yang lebih cantik, oke tahun lalu kita
menghadirkan seorang pembicara muslimah nasional, dihadiri ratusan peserta…
Namun menjadi pertanyaan: peserta yang bejibun itu karena memang haus akan ilmu
atau karena tenar dan cantiknya pembicara? Kasat mata membahana, tapi ada yang
lebih membahagiakan kami dari sekedar itu…”
“Apapun yang terjadi kami
akan tetap dijalan ini… Karna satu kebaikan kecil saja yang kami sebarkan dan
dilakukan oleh orang diluar sana, akan mengalir pahalanya selamanya… dan
prinsip kami, sebaik-baik manusia, adalah yang banyak menebar manfaat pada
sekitarnya… Toh jika yang hadir dalam kajian kami hanya sebagian pun, jika yang
sebagian ini berubah lebih baik, itulah sejatinya kebahagiaan kami… Orientasi
kami tak sesederhana yang lain sebatas dunia ini, namun bekal yang mengekalkan
kebahagiaan sampe akhir waktu nanti… ”
Jadi, dituntut sempurna,
semuanya: profesional, pandai mengatur waktu, solid, komitmen dengan berbagai
amanah, disiplin, punya banyak prestasi, ditambah dengan agama yang bagus…
Ibarat calon menantu, ini adalah calon menantu idaman dengan kriteria yang
komplit…! Semuanya akan terus berproses dengan semangat lillah yang tiada
henti, selama nafas ini masih dirasa… Semangat
bertumbuh dewasa… Semangat produktif !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar