Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 06 September 2013

Karena Kita Saudara....


Apalah artinya kita tanpa saudara-saudara terkasih disisi… Mengenal, saling mengerti, saling memahami, saling memberi, saling berbagi, saling menanggung…. Indahnya ukhuwah ini…. Dan akan lebih indah ketika kita mampu menyempurnakannya dengan #3_Besar Poin sumber kekuatan tambahan ukhuwah ini…

Yang pertama: Tabayyun.
Apa itu tabayyun? Tabayyun itu adalah chek and recheck, memastikan apa yang sebenarnya terjadi langsung kepada yang bersangkutan… Jika dua orang, maka tabayyun cukup berdua saja, tentu dengan catatan sesama perempuan, atau sesama laki-laki… Dan jika laki-laki dan perempuan , maka kembali keadab interaksi: hadirkan orang ketiga…Inilah mulianya Islam. Kita diajarkan untuk menjaga hati agar tidak terkotori oleh dzon-dzon negative terhadap saudara kita sendiri dengan membiasakan bertabayyun… Menjaga ruhiyah, agar tidak mudah untuk mengunjingnya dibelakang, namun langsung ditanyakan kebenarannya… Menjaga persepsi, tidak mudah percaya dengan apa yang dikatakan Media, apa yang dikatakan orang-orang terdekat, tidak mudah percaya atas asumsi banyak orang lain, kasak-kusuk, dll, namun langsung temui ia dan tanyakan kebenarannya dengan penuh menghargai perasaan… Menanyakan dan mengingatkan dengan cara yang ahsan…

Yang kedua, Biasakan banyak Memberi bukan banyak Menuntut.
Bukankah khairunnas anfahum linnas? Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain… Resapi kalimat itu… Tentu satu kesimpulan yang bisa diambil adalah kita siap dengan konsekwensi agar prinsip itu bisa terpatri dalam diri: Mewakafkan diri untuk banyak bermanfaat untuk orang sekitar… Artinya bekerjalah dan pekerjakan dirimu, sibukkan dirimu, dengan apapun yang bisa engkau lakukan untuk meringankan orang lain atau sekelompok tertentu… Jangan pernah menganggap diri pengangguran, engkau tidak dibutuhkan, tidak, sekali lagi tentu tidak… Dakwah itu banyak hal... Pekerjaan dakwah itu kita yang jemput…. Kitalah yang menggerakkan diri sendiri… 

Rufaidah binti Sa’ad, saat perang Badr, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar, mengapdikan diri merawat para sahabat yang terluka… Lalu dibelakang Rufaidah, masih banyak para pekerja-pekerja dakwah yang lain membantu, seperti Ummu Ammara, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dll…Jadi, tidak semua harus jadi panglima, dimana ada ladang amal untuk keberlangsungan dakwah ini, segera lakukan… Tidak perlu menyalahkan orang lain karena belum terselesaikan... Tentu, ekspektasinya cukup karena Allah semata… Sekali lagi, lillahita’alaa, cukup karena Allah sajalah… Banyak memberi senyum tulus, bukan menuntut orang lain untuk selalu tersenyum padamu… Memberi hadiah untuk saudaramu, bukan menuntut saudaramu memberikan hadiah untukmu… Memberi pundakmu sebagai sandaran saudaramu saat membutuhkan, bukan menuntut pundak mereka selalu ada untukmu… Biasakan menghargai orang lain , bukan menuntut untuk selalu dihargai… Mencoba selalu mengerti orang lain , bukan menuntut orang lain untuk selalu mengerti akan dirimu… Biasakan memberi perhatian pada saudaramu, bukan selalu menuntut perhatian mereka… InsyaAllah mendewasakan…

Lalu, yang ketiga adalah Ikhlas
Innamal a’maluu binniatii… Segala sesuatu itu tergantung niatnya… Melangkah dan bergeraklah dengan terus memperbarui niat… Jangan-jangan engkau memborong semua pekerjaan dakwah ini karna rasa sebal, marah, dengki, dengan sauradamu yang lain… Jangan-jangan engkau memberi hadiah pada saudara untuk pujian ‘baik hati’ dari yang lain… Atau jangan-jangan engkau berada dalam lingkaran dakwah ini agar bisa dekat dengan seorang saja? Itulah perlunya niat di awal, perbarui niat ditengah, pun niat di akhir… Bergitu pun tentang perlakuan saudara kita terhadap kita… Ketika engkau tersenyum namun saudaramu seperti tidak menghiraukan, yang banyak terjadi adalah saling menyalahkan, terbentuk persepsi negatif… saling bermuka masam berkelanjutan… Kekanak-kanakkan! Sadarkan kita disaat seperti ini kekanak-kanakan?… tanamkan ilmu ikhlas dan sabar, ditambah dengan kembali ke poin pertama…Pun ketika  saudara kita menghilang disaat lingkaran ini membutuhkan, cobalah untuk melapangkan dada, menerima, ikhlas… Jika sesak di dadamu akibat tingkah saudaramu yang bikin ‘gondok’, tarik nafas yang dalam, hembuskan perlahan dengan istigfar… lakukan berkali-kali, Tarik nafas dalam , hembuskan perlahan… hingga engkau tulus, hati pun lapang… Tidakkah engkau kepayahan selama ini berjalan dengan hati yang berkabut prasangka-prasangkan dan rasa yang mengganjal?….

Bukankah dalam jalan dakwah, Bertemu karna Allah, berpisahpun karnaNya… Mencintai karena Allah dan Membencipun karnaNya… Be positif thinking! Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran…. Dan bisa jadi, problem-problem ukhuwah yang kita amalami adalah karena dosa-dosa kita sendiri… bisa jadi, tidak sampainya kita pada tujuan atas apa yang kita usahakan di jalan dakwah ini, adalah karena dosa-dosa kita lagi… Bisa jadi, karena kekuatan ruhiyah dan amal yaumi kita yang bermasalah....
Let's muhasabah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About