Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 20 September 2013

Dipeluk…. :3



Akhir acara cetar membahana dengan pembagian hadiah nominasi peserta akhwat-ikhwan terbaik dan kelompok outbond terbaik. Suasana semakin heboh saat pemutaran video kumpulan foto-foto mereka selama kegiatan dua hari ini berlangsung, didepan para akhwat-akhwat kecil dalam barisan duduk manis mereka. Pun diseberang sana, dua peserta ikhwan, ya, dua peserta saja. Peserta akhwat? Duapuluh tiga. Total? Dua puluh lima peserta saja yang tergerak langkah untuk hadir dua hari training dasar SKI ini diantara 600 mahasiswa fakultas. Sungguh, hidayah itu mahal!



Sudah ditutup moderator. Truk- angkutan mewah mereka- sudah menunggu di depan bangunan sekolah alam ini. Sebagian menyalami para peserta yang sudah menenteng ransel dan beberapa tas tambahan, mungkin pakaian kotor, menuju truk. Sebagian panitia lain sudah memegang sapu dan angkut-angkut barang. Tapi, aku harus pulang duluan. Lanjut pamitku pada mereka.

Kunci motor, hape, semua sudah. Pun menyampaikan pulang duluan pada panitia akhwat. Ah, betapa indah bersama kalian. Meski kata ‘orang’, kalian terlahir prematur dan terlalu memaksakan, tapi bagiku, kalian tetaplah ‘aktifis dakwah’, status yang harusnya disebut demikian sepatutnya.

Senyum simpul ku guratkan simentris, mulai melangkah meninggalkan aula, merunduk. Memperhatian mereka para sosok harapan cahaya, satu persatu. Memperhatikan mereka lekat-lekat. Seketika do’aku mengiring begitu saja dalam hati. Ya Allaah, jadikan mereka generasi berikutnya yang akan memperjuangkan dakwah kampus ini… generasi yang kuat, generasi yang juga mampu mencetak generasi tangguh berikutnya… Membumikan Islam menjadi denyut nadi universitas ini, dan bangsa ini luasnya…

 
Beberapa dari mereka tersenyum. Sesekali memangil nama, “Mbak Fida…” sambil ekspresi melambai tangan, menunjukan ekspresi penuh semangat senangnya. Senyum mereka inilah yang menjadi semangat baru bagiku. Bahwa aku masih punya banyak PR untuk menjadikan mereka ‘orang’, untuk membimbing mereka, untuk menjadikan mereka adik yang cerdas, mengkader, mewarnai mereka dengan warna-warni keindahan kebaikan.
“Mbak Fida…” seorang ‘akhwat kecil’ memegang lengan tangan kananku tiba-tiba. Langkahku terhenti. Alisku naik tanpa diminta, tapi senyum tulus tetap terlukis di wajah untuk akhwat kecil di hadapan. “Maafin ya mbak banyak merepotkan… makasih buat semuanya…” Katanya lirih. Aku diam sejenak. Menatap matanya yang entah mengapa berkaca-kaca. “Ya Dek, sama-sama, mbak juga makasih sama Epi…” Kali ini ia menggenggam erat kedua tanganku. Menatapku. Aku binggung karena matanya semakin berkaca-kaca. Senyumnya sesekali tertekuk, sesekali manis. Lalu? Ia memelukku! Aku dipeluk! Hei, ada apa? Beberapa detik ia masih memeluk tubuhku erat, aku tak banyak tanya, mencoba menyambut, welcome, biarlah pikirku. Beberapa detik, seperti ia masih ingin banyak berbagi  cerita sepertinya, mungkin begitu jika membaca dari sorotan mata. Mungkin ia butuh sosok seorang kakak perempuan? Atau mungkin hatinya sudah merasa nyaman pada orang-orang dan lingkungan dengan atmosfer keislaman dan kuatnya ukhuwah ini. Ah, bisa jadi…Alhamdulillah. Saya menyayangi kalian semua karena Allah ^^ Jadi, ketika tangan ini salah dan tidak seperti yang kalian harapkan suatu hari, kembalikan pada niat dan dasar cinta kita, cukup Allah sajalah tempat bersandar dan berserah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About