Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 03 Februari 2014

Melingkar Perdana -Squad Al-Fatih 2014-



Setelah kemarin, 2 Januari 2014, resmi dilantik sebagai pengurus ormawa, artinya mulai hari ini sah menjalankan aktifitas atas nama amanah (sah? Saaaah.... :D). Serasa ada bongkahan es di bahu kanan, dan tumpukan buku mengunung di bahu kiri. Ngomongin bongkahan es, terbayang anak-anak dengan wajah polos itu. Polos? Tapi nyatanya mereka proaktif, kreatif, cerdas! Terlepas dari semua kriteria seorang aktifis dakwah, bisa dibilang akselarasi proses. Satu hal yang menguatkan ibu dan bapaknya (baca: mas’ul- mas’ulah),Ibarat batu baterai, kutup positif hanya akan menempel dengan kutub yang berbeda, kutub negatif. Begitu pun dengan menghadapi seorang kawan, proaktif tak kan berkesudahan jika dihadapi pun dengan proaktif. Bisa jadi, Allah memang sudah merencanakan skenario terindah dengan menghadirkan anak-anak beragam karakter yang unik.


Sebuah rencana melingkar untuk pertama kalinya hebring terdengar. Setelah kemarin mabit hanya untuk kaum akhwat, nah kali ini harapannya keseluruhan bisa meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan keluarga barunya ini (?). Yah dengan alih bahwa tiada mungkin bisa jadi topteamwork jika kenal saja belum, tiada mungkin bisa menjalankan berbagai plan A yang keren, plan B yang oke, plan C yang kece, jika belum adanya keterikatan hati. Jadilah, syuro perdana spesial ta’aruf.

Planingnya sih ‘makan bersama’, yang terbayang oleh mereka pasti warung makan, rumah makan, cafekampus, atau yang tempat-tempat kuliner gitu lah tentunya. Biar mereka berimajinasi :DToh, kami bawa mereka ke sebuah masjid kampus pascasarjana. Katanya makan bersama? Tenang ajaaa. Kita naik lagi, kesebuah taman rumput hijau yang lapang di atas pekarangan masjid. Membentangkan mantol membentuk lingkaran, menutupi rumput yang basah sehabis hujan. Beratapkan langit yang masih mendung, dengan sekitar nuansa taman hijau. Duduk manis bersila, penuh senyum dan masih tanda tanya, mau apa kita? Makan bersamanya?

Pindah ke pelataran gedung karena hujan

Sang ayah (baca: mas’ul) membuka forum. Back to niat, ta’aruf. Yei, mereka semangat sekali mengartikan ta’aruf. Ada yang geli –mungkin asing-, ada yang mentafsirkan berbeda –yang ini emang alay-, ada yang kalem aja, -yang ini faham atau ilfil ya? :D. Hingga cukup memakan waktu cuma buat menyepakati apa saja yang harus dikenalkan. Tuh, proaktif- kreatif mereka nongol juga. Bahagianya punya anak-anak yang melukiskan warna-warni berbeda ini. Berikan mereka ruang untuk mengekpresikan apapun, dengan begitulah kemampuan mereka berkembang. Tinggal tugas ayah dan ibu nya inilah yang menggawangi, atau jadi wasit, mem-priiiiiit kalau-kalau butuh kartu kuning (waw :D).

Mulai dari Pak Mas’ul, Lengkapnya Luqman Faqihudin. Catatan: “d” nya satu ajah, ga pake double, Jadi Faqihudin, bukan Faqihdouble :D... Golongan darah O, makanan kesukaan ga perlu nanya deh. Akuinya, ia ibarat Angin (ssssshhhhhhh). Angin yang menyejukkan, menenangkan. Tapi terkadang bisa porak-poranda juga karenanya (perasaan ga enak nih -,-). Angin, memang banyak memberi kebermanfaatan untuk orang-orang sekitar bukan? (bukaaan...). Bayangkan, jemur pakeian, jemur makanan, kipas-kipas, kincir angin, kapal nelayan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak menutup kemugkinan, suatu ketika angin bisa jadi angin topan, angin puting beliung, angin ribuuut. Jadi, ingin dirinya banyak menebar manfaat, namun maafkan jika suatu kali justru membuat kegaduhan, bahwa kerugian material (eh... :D). Luqman Faqihudin- Sang Angin!

Lanjut. Reza. Lengkapnya Reza Agung Prabowo. Akuinya, ia ibarat Kertas putih. Banyak memberikan manfaat untuk banyak orang, menuliskan segala ilmu, bahkan menuliskan berbagai mimpi. Namun, ia tetap butuh sebuah pena/bolpoint untuk menuliskan mimpi-mimpi itu didalamnya. Pena/bolpoint itulah seorang sahabat. Jadi harapannya, akan banyak sahabat yang baik yang dapat melukiskan hari-harinya menjadi penuh warna, Al-Fatih terutama. Reza, Sang Kertas!

Lanjut lagi. Anggun. Lengkapnya Anggun Wahyuni. Seketika Anggun mengambil sebuah kertas putih dan bolpoint, melukiskan sebuah lingkaran diatasnya. Akuinya, ia ibarat lingkaran itu. Lingkaran, sebuah gambar yang semua orang pasti bisa membuatnya, mulai dari anak-anak hingga yang renta sekalipun. Jadi harapannya, ingin dapat bermanfaat bagi semua orang. Pun lingkaran, sebuah gambar yang tiada titik putusnya, terus mengintari dan berputar, mencerminkan kekokohan dan persatuan. Jadi harapannya, bersama Al-Fatih kokoh ukhuwah. Anggun, Sang Lingkaran!

Next. Ratna. Ratna Candra. Akuinya, ia ibarat Langit. Langit yang indah dengan hamparan birunya. Memberikan naungan sebagai atap hidup manusia, dan menaungi segala isi alam bumi di dalamnya. Angin yang cerah, namun terkadang juga hujan turun mengiring, atau terkadang mendung membuatnya gelap, atau terkadang juga mengelurkan petir saat hujan lebat. Itulah, Ratna yang tenang, menenangkan, namun sesekali dapat juga berubah warna. Ratna, Sang Langit!
 
Masih banyak squad lainnya yang menjelaskan filosofi diri mengagumkan. Setiap sisi baik dari yang diharap semoga jadi do'a dan ikut diaminkan oleh malaikat yang membersamai lingkaran cinta ini... aamiin. Baarakallah ^^


Ditutup dengan sholat magrib berjama'ah @Masjid Apung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About