Ahad, 22
Desember 2013, Musyawarah Besar (Mubes) Al-Fatih FE UNY di ruang Aula. Mubes
berlangsung hangat dan cukup tegang. Mulai dari pembahasan Tatib Mubes, LPJan
dari masing-masing departeman, penilaian, hingga pendemisioneran, lalu yang
terakhir yaitu pembentukan tim formatur.
Pembahasan
Tatib kampanye dan Pembentukan Tim Formatur yang sangat berlangsung aktif.
Gegap gempita seisi ruangan dengan tegas suara masing-masing peserta yang
mengacung tangan. Aku lihat rona-rona kemerahan di wajah-wajah mereka, tanda
mempertahankan argumen masing-masing. Ada dek Azizah, dek Asfi, dek Asti, dek
Ujang, dek Swasih Fitria, akh Muin, akh Rakhyan, akh Arizqi, akh dan lainnya.
Sungguh, yakinlah bahwa, segala kerja memang berjalan sebagaimana
profesionalnya, disaat harus siding ya tegas dalam suara. Namun lagi, bahwa
yang membedakan lembaga pembawa visi mulia dengan ‘lainnya’ adalah salah
satunya adalah kekuatan ukhuwah itu. Pasca debat ini, semua kembali seperti
biasanya. Ukhuwah ini terlalu mahal untuk dipisahkan hanya dengan perbedaan
pendapat.
Sesi penilaian
yang dilakukan oleh forum non pengurus (SKI-UKKI) dilakukan setelah sesi tanya
jawab dan pembacaan LPJ perdepartemen. Entah seperti apa indikator penilaian,
Al-Fatih memperoleh nilai A untuk kepengurusan 2013 ini. Subhanallah…
Nilai A sudah
disandang, maka pembahasan selanjutnya apakah ADART dan pembentukan Tim
Formatur akan dilanjutkan malam ini atau esok hari? Setelah sempat bersitegang
dengan prosesi lobi dan argument yang masing-masingnya kuat, maka pimpinna
sidang memutuskan tim formatur dibentuk malam itu juga di hari pertama mubes,
meski ADART belum dibahas. Selain ketua yang sudah ditetapkan sebagai Tim
Formatur, lewat voting didapatkan akh Luqman dengan perolehan 24 suara, akh
asfi dengan perolehan suara 18 suara, akh muin dengan 16 suara, saya dengan 21
suara, ukh Ika dengan 21 suara, dan ukh nisa dengan 18 suara. Terbentuklah 7
personil tim formatur, meski belum ketok palu.
Untuk ketok
palu tim formatur maka harus di sepakati terlebih dahulu pembahasan ADART. Maka
hari kedua di bahaslah ADART. Pembahasan akan sangat lama jika dilakukan
musyawarah sebagaimana Tatib Mubes, pembahasan perpoin-pasal. Hingga akhirnya,
semua peserta diminta membaca semuanya, lalu mengajukan yang mana yang janggal
dan memang akan mengganggu keberlangsungan Al-Fatih. Ini adalah atas
pertimbangan akh Mu’in, dengan rasionalisasi bahwa permbahasan perpoin-pasal
tidak cukup hanya sampe hari ini sedangkan siang ini adalah plan agenda milad
al-fatih. Karna pun tidak ada hal atau poin yang mendesak, maka sekitar pukul
11.00 WIB pimpinan sidang memutuskan untuk menyepakati ADART sekaligus ketok
palu untuk tim formatur. Alhamdulillah…
Pasca ishoma,
semua peserta kembali ke ruangan Aula. Menanti agenda berikutnya: MILAD
AL-FATIH. Ada apa di agenda milad ini? Biasanya, bagaimana berjalannya agenda
diserahkan sepenuhnya kepada peserta magang. Agenda dibuka dengan games seru,
peserta ikhwan semua kebagian jatah maju kedepan. Mulai dari games berhitung
kelipatan 4 Allahuakbar, games sedotan bersambung untuk membuat jembatan
mengantar karet gelang, dan pembacaan puisi. Agenda dilanjutkan oleh staf
al-fatih angkatan 2012. Mereka membawa kain selempang penghargaan untuk
berbagai kategori mas’ul mas’ulah, kadept dan koakh. Berikut nominasi
pernghargaannya:
1.
Kadept Teraktif a.n saya J
2.
Kadept Terkreatif a.n Mbak Nisa Furqonik
3.
Kadept Terempong a.n Mbak Ika Findriyani
4.
Kadept Terdiam a.n Ukh Nurul Mar’atus Sholihah
5.
Kadeot Teraneh a.n Ukh Handayani
6.
Kadept Tersibuk a.n Ukh Anggia
7.
Kadept Tercerewet a.n Ukh Laily
8.
Kadept Terfinance a.n Ukh May
9.
Kadept Teradministratif a.n Ukh Anggun
10.
Kadept Te
11.
Kadept Ter
12.
Kadept Ter
13.
Kadept
14.
Kadept
Ada-ada saja
adik-adikku ini. Nominasi ini mengundang derak tawa para hadirin yang hadir.
Pemberian penghargaan kain selempang, diberikan oleh Ukh A (staf kaderisasi
Al-Fatih yang baru saja terpilih sebagai Ketua HIMA ADP 2014) kepada nominator
akhwat dan Akh Gilang (staf Kaderisasi Al-Fatih yang baru saja terpilih juga
sebagai ketua HIMA HMPE 2014) kepada nominator ikhwan.
Acara tidak
hanya sampai disini, MC masih diambil alih oleh 2012 (Dibyo), untuk agenda
meredupkan lampu ruangan. Seperti tahun berikutnya, sesi curhat dan berbagi
keluh kesah selama kepengurusan Al-Fatih. Kali ini, sesi ini diakui tidak ada skenario
sama sekali. Setiap yang maju kedepan, apapun yang disampaikan sungguh
menyentuh hati. Aku ingin banjir juga rasanya, tapi malu ah. Meskipun kondisi
dan seiisi ruangan sudah penuh isak (sampai-sampai seorang peserta magang
sengaja membagikan tissue untuk semua hadirin) tapi aku masih menguatkan diri.
Kalian lah,
yang akan meneruskan tongkat estafet dakwah ini di kepengurusan Al-Fatih
berikutnya. Ya Rabb, jaga mereka, kuatkan mereka, berikaan mereka kefahaman
tentang pentingnya sebuah kejama’ahan, berikan mereka kesempatan untuk
senantiasa mengupgrade diri dan memperbaiki orientasi. Ya Rabb, berikanlah
amanah ini kepada bahu yang kuat dan mampu mengembannya. Keberlangsungan dakwah
ini akan tetap kokoh dengan tangan-tangan mungil itu insyaAllah, maka
berikanlah kesabaran dalam menapaki setiap jalan panjang ini pada kami….
Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar