Begitu aku mencintai mereka. Anak-anak yang lahir dari
pembinaan langsung tangan ini, atau mungkin masih banyak yang tidak terjangkau.
Pembinaan yang mungkin masih jadi PR besar… Tangan ini cuma ada dua, mereka
puluhan. Tiada mungkin bisa merangkul semua, kecuali dengan cinta lillah dan
dengan do’a rabithoh pengikatnya.
Aku? Tak pantas menjadi panutan, apalagi menjadi Ibu. Mereka
yang penuh kepolosan, secara tak langsung juga mencari sosok yang patut
dikagumi, hingga mereka jadikan contoh tak langsung. *Tapi maafkan Mom nak, Mom
tak mampu…* Sejauh ini, hanya bisa berada disamping mereka sebagai pendamping
jika bola-bola mata itu terpancar kebinggungan, atau perlu bahu sandaran. Atau
terkadang aku hanya dibelakang, memantau mereka dari kejauhan, siap tangan
siaga memberikan dorongan semangat jika mereka mundur teratur atau berbalik
kebelakang tiba-tiba. Atau juga terkadang aku didepan, mengarahkan mereka untuk
melalui alur-alur yang akan membawa mereka pada kebaikan. Tiada banyak yang
bisa dilakukan. Tapi, cita dan cinta itu akan terus merekat, hingga mereka
tumbuh lebih dewasa, memaknai arti penting dakwah dan punggawanya....
Hanya tak ingin, keretakan persaudaraan yang dibangun mulai
merenggang hanya karena tidak suksesnya sebuah Proker belaka… Persaudaraan dan
kebahagiaan bersama lebih berharga bagi Mom, ketimbang pandangan orang-orang
luar tentang “waw”nya sebuah agenda kita…
Membayangkan, kita adalah sebuah keluarga dengan anak-anak Mom
yang saling menjaga, saling menasehati, saling menyemangati… Tidak ada tangis
kecewa, tidak ada tangis iri, tidak ada tangis karena tak diperhatikan yang
lain, yang ada hanyalah senyum bahagia, karna merengkuh cinta meski proses tak
mulus. Yang ada hanyalah saling membelajarkan tentang makna profesionalitas
lebih luas, lebih dari sekedar mengelola proker mati-matian, lebih dari sekedar
pandangan miris saat syuro datang terlambat, lebih dari sekedar evaluasi
perseorangan karna ketidaktotalitasan dalam kepengurusan, lebih dari sekedar
tabayyun saat menghilang karna kekecewaan melanda… Lebih dari itu semua, karna
semua akan berjalan penuh keindahan, dengan rona-rona perindu surga. Karna
kerja-kerja kita, tak sebatas pada sukses dunia, namun tabungan untuk kelak.
Itulah mengapa, ketika kau tanya: “apa bedanya kita dengan mereka…?” “Insyaallah,
Kita disini bersama, kita juga disana kelak bersama, pun bersama sebanyak
mereka yang engkau ajak juga untuk kebaikan…” Jadi, bersabarlah. Karna dalam Al-Quran
pun “Hendaklah sebagian diantara kalian…” .”Hanya sebagian saja” yang mau
menjadi anak-anak Mom, hanya sebagian saja… Maka, bersabarlah, nikmatilah,
bersyukurlah…
Maafkan Mom banyak salah, Nak….
Hingga hari ini, pun sampai
nanti, Mom mencintai kalian….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar