Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 06 Desember 2013

Mencintai Sepenuh Hati ...



Hei Aktifis Kampus!
Hari ini sibuk? Mungkin jawabannya iya… Namun ketika ditanya apakah hari ini produktif? Ada yang iya, ada yang ragu menjawabnya… Bisa jadi, kita terlihat sibuk, pulang-pergi dengan gesit, handphone tak lepas dilirik… Namun apakah semua gerak itu sudah ‘menghasilkan’, menambah dan memberikan kebermanfaatan?

Nilai kebermanfaatan disini adalah manfaat yang dirasa untuk kita, dan manfaat yang didapat untuk orang-orang sekitar kita, pun terpenting manfaat pada misi yang kita bawa… Jangan sampai, apa-apa yang kita lakukan hanyalah membawa rasa ‘lelah’ tanpa ada nilai lebihnya…

Hei Aktifis Dakwah Kampus!
Saya kan tidak pandai mengemukakan pendapat, jadi mending ga ikut noh syuro-syuro yang menyibukkan? jawabannya: Tidak! Terutama antum yang membawa visi mulia dakwah. Dalam jama’ah dakwah, semua kader di dalamnya adalah penting. Prinsip yang dipegang adalah amal jama’i. Ingatlah bahwa semua bagian orang  adalah batu bata, dengan bangunan jama’ah itu tadi. Bayangkan jika satu batu bata tidak ada, jama’ah itu tidak dapat terbentuk sebuah bangunan yang kokoh.

Jadi apa konstribusi atau kebermanfaatan yang bisa saya beri? Sebelum menjawab pertanyaan itu, maka beruntunglah jika apa-apa yang antum tanyakan adalah kata ‘beri/memberi’, bukan ‘dapat/ mendapat’, bukan justru: Apa untungnya buat saya bersusah payah untuk dakwah? Sederhananya bahwa pertanyaan pertama, antum sudah siap mengkontribusi diri dan kemampuan untuk kepentingan dakwah. Bukan sebaliknya, banyak menuntut ketika menjadi pejuang jalan ini. 
 
Kalau begitu apa yang bisa saya beri, berpendapat saja sulit? Mari kembali kepada siapa kita. Sungguh misi mulia akan dibawakan oleh orang yang mulia pula insyaAllah… Misi-misi yang ingin menghancurkan pondasi-pondasi Islam dari para pemeluknya adalah misi jahat yang akan dibawa oleh orang-orang jahat pula. Jelas perbedaannya, aktifis dakwah dengan aktifis biasa… Cukup tampil apa adanya saja, antum tetap dengan sisi lebihnya…dan amanah tak pernah salah pundak...

Nilai lebih yang sangat membedakan dan merupakan kekuatan terbesar aktifis dakwah dari yang lainnya adalah kekuatan ruhiyah… Amal wajib yang terjaga, serta sunnah pelangkapnya, do’a sebagai penguat… Dhuha, target tilawah perhari, qiyamullail, kajian, dan sebagainya… Inilah yang membedakan kita dengan mereka diluar sana… Justru kekuatan ruh inilah yang akan menolong kita dalam setiap hentakan badai… Ketika ruh telah kuat, niscaya pertolongan Allah selalu dekat… Secerdas apapun musuh-musuh pengemban dakwah berusaha menodai jalan ini, selama kuat kualitas ruhiyah, maka kuat pula pikiran pun gerak ini…

Jika hari ini kita disibukkan dengan berbagai agenda dakwah namun tidak sempat untuk membuka mushaf dan tilawah, kekuatan mana lagi yang diharapkan? Sungguh ridhoNya sajalah akhir dari segala misi mulia.. Jika hari ini tidak sempat lagi untuk bangun disepertigamalam berdua denganNya, kekuatan mana lagi yang diharapkan? Sungguh berkahNya sajalah akhir dari segala misi mulia…
Mencitai sepenuh hati jalan dakwah, bukan pada sekedar intensifnya kita pada keagendaan dakwah… Justru percuma jika gerak yang begitu mobile dalam berbagai panggilan syuro, taklimat, pemanduan, atau tampak sempurna kader Militan… Namun kosong! Jika ternyata asupan ruhiyah sangat jarang… Bukan cuma ruhl istijabah yang diharapkan, namun cerdasnya ruh itu! Satu pekan bisa berapa kajian yang antum hadiri? Semoga tiada pekan yang jawabannya tidak sama sekali… Sungguh, asupan ruh dan fikroh itu jauh lebih prioritas…

Mencitai sepenuh hati jalan dakwah ini, dengan upgrade kapasitasmu lewat asupan ilmu dan ruhiyah yang tidak dikesampingkan dari gerak lapangan… Hamasah lillah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About