Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 18 November 2013

Serangan Senja



Menatap lewat jendela, masih deras saja hujan diluar. Memang akhir-akhir ini sore hari selalu saja Yogyakarta dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras. Selepas ashar, duduk-duduk sebentar ngobrol akrab bersama adik-adikku ini. Ruang yang terbagi dua. Ruang dalam yang sedang dipakai tiga orang pemilik rumah ini, DPM KM UNY. Hanya saja, untuk satu sampai dua bulan ini kita claim dulu sebagai sekretariat KPU :D Tentunya sudah izin dung…

Masih seru ngobrol sembari tertawa renyah bersama mbak Rina, mbak Tuti, dan dua adik devisiku ini. Mbak Rina yang suka bikin geli dengan ide-idenya. Mbak Tuti yang tanpa ngomong apapun sudah lucu tenan, serta kedua adik imut devisiku, sebut saja Arum dan Endah, yang sangat-sangat suka tertawa… Ah, mereka benar-benar membuatku sejenak melupakan problem yang sedang melanda lingkaran ini, problem mulai retaknya kesolitan kami…

Masih dalam kesibukan men-cheklist kelengkapan formulir pendaftaran peserta pemilwa. Penuh kehati-hatian. Hmm, tapi tenanglah, sudah biasa berhubungan dengan data. Hanya lemahnya aku adalah dalam pengamanannya. Sejauh ini, sudah tiga flashku hilang, satu flash orang menghilangkan… L Karena sudah tau nilai kelemahan diri, saya berikan tugas pengamanan data pada sekretaris sajalah :D. Baiklah, semua kembali berbincang seputar KPU ini kedepannya… Berbicara seputar ketua, bagaimana semangat KSK, tentang Arum yang banyak tertawa, haha :D dan… tiba-tiba suasana terdiam… Segerombolan laki-laki tinggi semrawutan mengucap salam dan menanyakan sekretariat KPU KM kami ini, dengan mata yang tajam… Hei, mau apa mereka? Pikirku.

Mereka sungguh kritis dalam masalah perpolitikan kampus. Penampilan boleh tidak menyakinkan, namun tuntutannya bukan sekedar lototan belaka, namun berbobot juga. Ya meski tidak menutup kemungkinan itu hanya generalisir dari perwakilan yang berbicara.


Suasana sedikit tegang dengan Intinya, mereka menuntut perpanjangan waktu untuk pendaftaran calon pemilwa hingga ditambah 10 hari lagi. Wow? :O Hmm… dengan pembenaran diri atau lebih tepatnya mengorek kesalahan KPU: publikasi yang tidak tampak. Klarifikasi, bukan tidak tampak sebenarnya, namun lebih tepatnya belum massif, baik ontheroad maupun sosmed.

Ujung-ujungnya mereka meminta kepastikan KPU menuntut keputusan cepat saat itu juga. (Enak aje :P)… Mengingat hari itu (Kamis, 14 November) adalah hari terakhir pendaftaran dan pengembalian berkas untuk esok harinya diverifikasi. KPU adalah sebuah kesatuan lembaga yang terbentuk untuk saling menyatu, jika satu bagian goyah semua harus ikut menanggung. Ibarat adalah sebuah jama’ah, jadi keputusan adalah harus dari pertimbangan semua personal didalamnya. Pak ketua KPU menekankan semua akan dipertimbangkan dibahas dalam rapat istimewa KPU satu jam sebelum jam pendaftaran berakhir (pukul 16.00 WIB), ditambah statement bantuan dari Koor Soskam, berbalik menekankan pada mereka bahwa semua akan diputuskan dalam rapat bersama, karena sebelumnya (tanpa ada atau tidaknya serangan senja ini) rapat itu nantinya memang sudah direncanakan mengingat pendaftar calon pemilwa masih sangat minim.

Tidak cuma Soskam sebagai media publikasi yang tertampar sebenarnya, namun semua juga ikut merasakan. Sudah sejauh ini memang diakui gerak dari publikasi sangat-sangat lamban. Banyak timeline yang jauh dari targetan ngaretnya. Segalanya terlalu santai, hingga akhirnya hari terakhir pendaftaran pamflet baru selesai cetak. Hal miring lainnya adalah surat pemberitahuan ke semua ormawa juga beberapa belum diterima. Selain itu, beberapa informasi seperti CP, fb, twitter, tahapan, dan beberapa info penting belum termuat dalam pamflet. Kontras sekali memang, janggal yang berlebihan, publikasi baru massif justru baru pada saat pendaftaran, hari terakhir pula.
Memperhatikan wajah adik-adikku lekat-lekat, satu persatu. Semoga masih tersimpan semangat-semangat sebelumnya. Tidak lupapun menatap lekat wajah mereka Koor Soskam dan Pak ketua. Memang ya, laki-laki itu terlalu santai menurutku, terlalu membuat semuanya mudah. Yah meski terkadang kerja mereka memuaskan karena banyak action dibanding ngumaman seperti halnya wanita, namun jika sudah seperti ini semua sama saja. 

Jadi, siapa yang salah dan perlu disalahkan? Semuanya. Semua salah dan semua yang harus mempertanggungjawabkan kesalahaan ini. Rapat istimewa semoga menjadi awal bangkitnya KPU setelah sekian lama tertidur pulas. Keputusan mengatakan pendaftaran ditambah enam hari, hingga sampai dengan Rabu, 20 November 2013. Semua timeline KPU dirombak ulang. SK baru dikeluarkan. Jobdest dibuat semakin jelas. 

Malam itu juga, yah malam itu juga, semuanya diselesaikan. Desain pamflet dan leaflet diedit hingga fix, langsung cetak tunggu. Begitupun sosmed, langsung dieksekusi. Tatanan kami perbaiki, polo komunikasi diperinci, targetan perdivisi kedepan diperjelas lagi. Ah, akhirnya senyum-senyum itu terbit kembali, setelah sebelumnya saling ingin terbawa emosi. Memperhatikan wajah polos adik-adikku, mereka masih saja memanggiku “Mama”… :D Mereka sumber semangat yang tiada nilai.


Mungkin, semua akan terketuk saat masalah datang. Mungkin, semua akan solid setelah  masalah genting menghimpit. Mungkin, semua akan tertata setelah keluhan-keluhan luar semakin terdengar. Dan bisa jadi, inilah hikmah terbesar dari semua ini, dari tidur yang terkanget dibangunkan… Squad KPU, solid !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About