Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 15 November 2013

Bukan Sekedar FAHAM...

Kita tau sejarah menorehkan...
Muhammad Al-Fatih terpilih menjadi Panglima perang,
adalah karna sholat malamnya,
karna dhuhanya,
karena puasanya,
yang jelas karna kualitas ruhiyahnya...

Namun, konteks saat ini, tidak bisa serta merta menjadikan itu
tolak ukur utama dalam memilih seorang pemimpin...
Yang juga prioritas saat ini adalah...
Kefahaman medan...
Kefahaman mad'u...
Pengenalan pada objek...
Dekat dengan objek...
tingkat perhatian pada medan...
Itu !

Begitupun Thariq bin Ziad dalam penaklukan Andalusia....
Beliau belajar pada seniornya Khalid bin Walid...
Nilai lebih keberhasilan mereka adalah pada kecerdasannya dalam strategi perang...
Apa kuncinya?
Kuncinya adalah mengenal medan.. faham lingkungan... tau mad'unya...
Itu !

Jika tidak faham medan..
tidak dekat dengan lingkungan,
tidak sering membersamai mad'u
tidak intensif memberi perhatian,
Apa yang bisa dikaryakan?
jadi, bukan sekedar faham...

Penting bahwa, memperbaiki yang sudah lalu,
adalah jauh lebih sulit dibanding dari membangun yang baru...

Amanah memang tidak diminta..
Ia akan memilih siapapun yang menurut IA mampu....
Tanpa mengutamakan subjektifitas, yang lebih tau tentang kemampuan itu
adalah ia sendiri...
jadi, tidak salah jika seorang yang diajukan menjadi pemimpin,
mengajukan banding, mengatakan yang sesungguhnya...
dengan tidak mengesampingkan menghargai keputusan jama'ah...




Abu dzar pernah mengajukan diri menjadi
seorang pemimpin perang menghadap pada Rasulullah...
Apa keputusan yang diberikan Rasul?
Rasul dengan halus menolaknya, karna Rasulullah faham bahwa Abu Dzar
bukan tipe orang yang mampu memimpin sebuah pasukan perang,
ia lemah secara kepemimpinan besar..
itu jawab Rasulullah...
Artinya poin lainnya pun adalah posisikan seseorang pada tempatnya...
Bukan sekedar faham..
Bukan sekedar FAHAM...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About