Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 28 Agustus 2013

Gara-Gara Sepatu Sandal


Suatu malam, Adzan Isya’ menyudahi kajian rutin jama’ah Masjid Mujahidin lantai satu, Masjid Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kaki-kaki berkaos serentak menaiki anak demi anak tangga ke lantai dua akhwat (perempuan). Sholat Isya’ khusyuk (yah bagi yang khusyuk,,, lho….?) Melanjutkan sholat sunah ba’dyah isya’. Setelahnya, seperti biasa, aku yang turun duluan. (Hehe…. datang terlambat, pulang duluan :D )

Asal comat saja sepatu di Beranda, agak gelap sih, tidak terlalu tampak. Sepatu karetku juga hitam. Lamapun mampir di taman kuliner. Sudah jam sembilan malam, barulah menuju kos. Sesampai di kos, sontak kanget, ini bukan sepatuku……
Jadi, ayamku?
Eh, Jadiii sepatuku???

Sungguh kasian pemiliknya, pasti mencari-cari sepatunya. Ingin balik ke Masjid, tapi pasti sudah tak ada lagi orang di Masjid kecuali takmir. Secepat angin menggapai handphone tersayang.
Mengetik sms dan melayangkannya ke beberapa akhwat yang tadi ikut kajian dan sholat isya’ berjama’ah. Meminta mereka juga untuk memforward.



Hingga 1 hari kemudian,
Tak ada kabar……

3 hari kemudian….
Masih tak ada kabar…..

7 hari kemudianpun belum ada kabar….

8 hari berlalu….

9 hari pun…..

10 hari…. Lewat…..

Hingga sekitar hari keduabelas. Ketika itu aku dolan ke fakultas tetangga, Fakultas Ilmu Pendidikan. Menemui seorang teman (akhwat), menangih hutang, Heheee :D Menagih uang gamis (ceritanya aku jual gamis nih…mau ikut order ga? He :D )
Datanglah dua akhwat lain menghampiriku. Menyapaku “Fitriaaa…..” He? Aku saja lupa nama mereka, hoho :D ah aku ini. Tak sengaja mereka menatap ke arah sepatu yang ku pakai.
“Kamu baru-baru ini pernah tertukar sepatu ga Fit?” Jep ! tepat sekali, seratus untuknya. “Wah iya iya… Kok tau…? Kamu ketuker sama aku di masjid kemarin???” tanyaku menggebu. “Wkwkwkwkw :D” mereka berdua malah ketawa. “Jadi ceritanya kemarin, sepatumu itu tertukar sama mbak Cece, itu yang kamu pake sepatu mbak Cece. Nah anehnya, mbak Cece malam itu juga salah pake sepatu. Dia pake sepatunya mbak Amel. Mbak Amel jadi galau, kok sepatunya ga ada, Karena sudah malem dan buru-buru, terpaksalah beliau pake sepatu yang ada saja, dan disana tinggal adanya sepatuku, yang juga ga jauh berbeda dari sepatu karetnya.
Lah aku, aku yang super galau. Ngambil sisa sepatu. Hahaa :D Wah kamu Fit, ketukernya jadi jama’ah gini… nah lo… hahahaa :D”

:D
Jadi Malu…
Hingga kita semua bertemu bersama, semuanya. Aku jadi kenal mbak Cece, kenal mbak Amel, dan beberapa teman yang bersama mereka. Obrolan yang lucu itu membuat kami terasa akrab walau baru mengenal.

Oh iya, sebelumnya aku juga sudah sayembara sepatu karetku itu loh. Keesokan hari dari hari insiden ketuker itu: isya’ kembali di masjid. Dan ajib ! aku menemukan yang hampir sama persis dengan sepatuku. Tapi ga tau siapa pemiliknya, ya sepertinya masih sholat isya’ diatas. Aku selipkan surat di sepatu karet itu dan nomer handphoneku. Menginfokan aku kehilangan sepatu yang serupa, siapa tau bener mbaknya pernah ketuker. Malam harinya seorang yang entah siapa mengirim pesan singkat dan mengatakan sebagai orang yang aku kirimi surat, tapi ternyata itu benar-benar sepatunya dan tak pernah merasa tertukar. Tapi taukah, via sms itulah aku menceritakan insiden kehilangan sepatu. Ia membantu. Hingga intensif komunikasi (ets, akhwat (perempuan) bro…..) Mbak Niken dari Fakultas Bahasa dan Seni. Sampai suatu momen kita bertemu, Alhamdulillah bertambah satu lagi teman superku ^^

Apa ibrohnya (pelajarannya)? Ibrohnya adalah :
“Mangkanya teman, beli sepatu jangan yang pasaran…. Beli sepatu pada di Sunmor (sundaymorning) semua sih, hohooo :D”

Insiden ketuker sepatu karet berantai….
dan berbuah manis ukhuwah ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About